Suatu saat cinta itu pernah ada
Aku menyambutnya dengan rasa bahagia
Membiarkan anganku terbang bersama indahnya cinta
Menuju istana kebahagiaan bersama dirinya
Suatu saat cinta itu pergi
Tanpa sempat aku cegah sama sekali
Hanya air mata yang mampu melukiskan segalanya
Membiarkanku melepaskan segala angan tentangnya
Aku laksana raga yang frustasi karenanya
Jika aku dapat membalikkan waktu, aku bahkan bersedia memberikan apa saja supaya bisa mengucapkan apa yang selama ini terpendam dalam hati
Mengucapkan sekali lagi, aku mencintainya
Namun semua hanya angan yang tak pasti
Berharap mimpi yang sudah mati
Membuatku kembali terperosok ke dalam jurang kesakitan
yang seolah membiarkanku mati di dalamnya
Berusaha merelakan cinta, itu yang sulit
Apalagi harus melihatnya bersama orang lain
Tapi aku berusaha untuk tersenyum dalam keadaan yang terjepit
Membiarkanku semakin sakit dengan dunia cinta yang menghimpit
Saatku melihat bahwa kau mencintainya
Melihat kau mengatakan hanya dirinya yang ada di sisimu
Bukan diriku yang selama ini mencintamu
Membuatmu bahagia dan tersenyum sepanjang waktu
Namun aku tahu, kau lebih bahagia bersamanya
Kau lebih mencintainya dibanding mencintaiku
Namun ingat satu
Aku di sini selalu menunggu
Bahagialah bersamanya
Tersenyumlah bersamanya
Di sini aku mendoakan yang terbaik untukmu
Berharap kau selalu bahagia
Senyummu adalah sukaku
Dukaku mungkin tak berarti untukmu
Hanya satu yang kutunggu dari mulut manismu
Mengatakan sekali lagi bahwa kau mencintaiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar